Jumat, 24 Mei 2013

Melihat ISC Lebih Dalam




ISC (Islamic Student Center) merupakan sebuah lembaga pusat pembinaan ke-Islaman
di Institut Pertanian Bogor. ISC juga merupakan sebuah lembaga yang berada di bawah
naungan DKM Al-Hurriyyah IPB. Selayaknya kita sebagai manusia, selain cerdas secara
akademik, kita harus juga membentengi diri dangan rohani yang kokoh. Karena cerdas
tanpa Iman = NOL besar. Bahkan bisa sesat karena kecerdasan otaknya saja.

Pekanan

>Mentoring
Sarana efektif but kamu mengenal jati dirimu sebagai seorang muslim yang bener, seger ‘n pinter. Disini kamu juga bisa curhat-curhat dan sharing-sharing kepada mentornya tentang masalah Agama dan masalah kehidupanmu. Pengalaman mereka tak diragukan deh. Selain itu, kamu juga bisa mengenal Islam lebih dalam, mengetahui info2 terkini tentang dunia Islam. Dan kamu juga diajarin baca qur’an yang bener. Sahabat? Gak perlu khawatir. Karen kamu akan dapet sahabat yang baik-baik dan soleh-solehah. Banyak loh yang sudah ikut mentoring, terus mereka sukses. Karena disini kita diajari untuk bersikap seimbang antara Duniawi dan Akhirat. Jadi biar ga kesesat di perjalanan kehidupan nanti. Mau bukti? Ada Kak Ach. Firman Wahyudi (Mantan Mahsiswa Berprestasi dan Presiden Mahasiswa IPB), Kak Danang (Pembuat Jejak), Kak Sigit (Presiden Mahasiswa IPB), dan masih banyak lagi.

Bulanan

>Tatsqif-MS (Tarbiyah to be Smart n Qualified Muslim Student)
Acara ini insyaAllah akan menghadirkan pembicara2 hebat yang memang ahlinya. Disini kamu dapat menanyakan tentang Problem2 yang terjadi (sesuai Tema). Nanti kamu akan mendapat Ilmu yang banyak

>MABIT (Malam Bina Iman dan Taqwa)
Hayoo... Ngapain Coba?? Yang pasti ngga numpang tidur doang acaranya. Disini kamu akan menyimak materi tentang ke-Islaman dari Ustadz-Ustadz keren loh. Dan nanti ada khatam qur’an bareng-bareng, Sholat Tahajud bareng, dan banyak lagi (khusus putra)

>Jalatsah Ruhiyah (Khusus Putri)
Acaranya hampir sama dengan Mabit. Karena MABIT itu khusus putra, jadi sebagai gantinya untuk yang putri ada acara namanya JR (Jalatsah Ruhiyah)

Smesteran

>Dauroh (Islamic Capacity Building Training)
Training ini sebagai wadah peningkatan kapasitas pribadi kamu sebagai seorang muslim dalam semua bidang. Baik itu akademik dan non-akademik. Namun, dalam menjalaninya, kita dilatih untuk mengorientasikan segala kegiatan bukan hanya untuk dunia, tapi akhirat-pun harus kita kejar. (Ciyus...? Makanya ikutan deh, seru abis)

>Tutrial Menjelang UTS atau UAS
Dalam rangka membantu mahasiswa TPB untuk sukses dalam akademiknya, ISC menyediakan program tutorial (les) menjelang UTS atau UAS. Disini kamu akan diajari oleh pengajar yang teruji pengalamannya. Dan mereka itu kakak kelas yang tak beda jauh umurnya dengan kamu. Jadi lebih enjoy dan fleksibel.
 
Tahunan

>Jelajah Alam Al-Hurriyyah
Ini dia program yng biasanya ditunggu-tunggu oleh mahasiswa TPB. Jelajah Alam (wuih... mantab...). Disini kalian akan diajak jalan-jalan keluar kampus (misal ke Air Terjun, Gunung, Pantai, dll). Yang pasti kalian akan menjelajahi Alam. Kegiatannya biasanya berupa Outbond, Hiking, Waterfall Adventure, Motivation Training, Foto-Foto, Games, Team Building, dll

Salam ISC (Menyambut Generasi Baru IPB)
Nah, ini dia kegiatan yang paling ramai. Kegiatan ini dikhususkan untuk Mahasiwa baru yang berhasil masuk dan melanjutkan pendidikan di IPB. Kegiatan ini diantaranya : SAHARA, OASE, NIL Merah, Shafa-Marwah, Pyramid, dan Info tentang dunia Kampus, Beasiswa, dan lain sebagainya. Pokoknya menghadirkan Bintang Tamu yang luar biasa, hadiah, dan acara-acara yang seru.

MTA (Mahad Tarbawi Al-Hurriyyah)
Disini kamu akan mengikuti program pendalaman tentang ke-Islaman sealam 1 smester. Materi-materi yang oke membuat kamu tambah yakin bahwa Islam itu Asik. Tapi persyaratannya harus sudah mengikuti mentoring dulu.

ISC Gathering
Mau tau? Ini khusus pengurus loh.

Jaulah (Kunjungan) Tokoh
Kegiatan ini dikhususkan untuk pengurus ISC. Nantinya mereka akan sering kunjungan ke Ustadz-Ustadz yang keren abis. Agendanya : sharing-sharing, minta pendapat, tausyiah, dll

Mentoring CUP
Ini di program terbaru ISC. Akan ada kompetisi lomba antar mahasiswa yang sudah ikut mentoringl. Ada lomba Futsal, Tarik Tambang, Hias Mading, Hias Kue, Puisi, dll. Mau tau lebih lanjut? Nantikan


Mengenal Lebih Dekat Mahasiswa Berprestasi



Selamat dan Semangat Pagi.
Semoga semangat itu tetap setia berada dalam iring-iringan kebaikan…
Semangat untuk tetap berkarya dan berkontribusi untuk Agama, Almamater, dan Bangsa….

Tak terasa waktu berlalu begitu cepat. Tiga tahun sudah ku tapaki jalan perjuangan di kampus IPB tercinta. Satu demi satu segenap impianku yang sempat tertoreh di “Dream Book” kesayanganku telah tercapai. Beberapa impian yang sempat tertulis semenjak tingkat pertama di bangku perkuliahan adalah Menjadi Mahasiswa Berprestasi 2010, Menjuarai 5 Kompetisi Keilmiahan Mahasiswa Tingkat Nasional Di 5 Perguruan Tinggi Terbaik Se-Indonesia, mengikuti Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) atau ajang kelimiah paling bergengsi yang diselenggarakan DEPDIKNAS,
Alhamdulillah, atas karunia Allah, kini ketiga impianku itu lengkap terwujud. Rasa syukur mendalam senantiasa aku panjatkan kepada Sang Khalik, Alloh SWT, yang telah memperkenankanku untuk bisa merasakan indahnya “Tarbiyah Islamiyah”. Dengan tarbiyah, Allah mengajarkan makna kehidupan yang sesungguhnya kepadaku. Dengan tarbiyah pula, semangat itu selalu hadir dalam relung hatiku...semangat untuk terus berkarya dan berprestasi menyongsong kehidupan yang lebih baik di dunia dan di akhirat kelak.. Amin ya mujib.

Terlahir di Banyumas, 25 September 1989.. Itulah aku. Saat ini aku tercatat sebagai mahasiswa Angkatan 44 (2007) dengan Program Mayor Statistika, FMIPA, Bogor Agricultural University (IPB). Aku begitu tertarik di bidang keilmiahan, kerohanian islam, keorganisasian, dan kepedulian lingkungan, sehingga aku aktif di beberapa organisasi seperti Lembaga Dakwah Kampus Al Hurriyyah (LDK Al Hurriyyah), UKM Keilmiahan FORCES (Forum for Scientific Studies), Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (BEM KM IPB), dan Greenpeace South East Asia.

Beberapa prestasi yang sempat ku ukir adalah :
1.      Selected Paper in International Agriculture Congress, Universiti Putera Malaysia, 2009
2.      Selected Paper in Renewable Energy, Yokohama, Japan, 2010
3.      The Receiver of Partial Scholarship, BSS, Europe, 2009
4.      The 2nd Most Outstanding Student (Mahasiswa Berprestasi) of IPB, 2010 (IPB Version)
5.      The 1st Most Outstanding Student (Mahasiswa Berprestasi) of IPB, 2010 (KM Version)
6.      The First Winner of National Bussiness Plan Competion of MSC, ITS, 2009
7.      The Third Winner of National Cultural Journal Competion, UI, 2010
8.      The Third Winner of National Statistics Paper Competion of IEC, ITB, 2010
9.      The Third Winner of National Paper Competion of IEC, ITB, 2010
10.  The Finalist of National Paper Competion of Al Quran, PIMNAS XXII, UNIBRAW, 2009
11.  The Finalist of The Best National Student Paper Product,  IPB, 2009
12.  The Receiver of 3 Fund Achievements on Student Creativity Program, PKMP, PKM-AI, PKM-K from Depdiknas.
13.  Be success to do : 10 Scientific Paper of Intra-Campus, 8 Scientific Paper of Extra-Campus, 16 Scientific Presentation,
14.  Join 14 Conferences or Leadership and Entrepreneurship Training
15.  Join 9 kinds of Freelance Job
16.  The Receiver of  TANOTO FOUNDATION, CRESCENT, and BELGRADE SUMMER 2009 SCHOLARSHIP.

Untuk adik-adikku tercinta…..
Kesempatan untuk bisa merasakan pendidikan hingga perguruan tinggi merupakan karunia Allah SWT yang begitu besar bagi kita, terlebih di sebuah perguruan tinggi negeri ternama seperti IPB ini, sebuah KAMPUS PERCONTOHAN yang mencetak generasi-generasi terbaik bangsa dengan kemampuan ilmu pengetahuan berbasis pertanian yang menjadi pondasi bagi kemajuan bangsa….
Lalu, apakah kita akan menyia-nyiakan kesempatan emas ini dengan membiarkan diri kita menjadi MAHASISWA yang BIASA-BIASA SAJA…?????????? Yang hanya sibuk memikirkan diri sendiri dengan rutinitas kuliah, jalan-jalan di akhir pekan, membebani orang tua dengan biaya2 harian dan SPP, dan lain sebagainya…..
Jawabannya TIDAK!!!!
Ayo SAHABAT…. Mari Kita Bangkit….Bangkit dengan Sekuat Hati menjadikan diri kita sebagai MAHASISWA LUAR BISA…MAHASISWA YANG PENUH AKAN PRESTASI… Mahasiswa yang mampu membuat kedua orang tua kita tersenyum lebar atas ukiran perestasi-prestasi kita…. Prestasi di bidang akademik maupun non akademik…..
Come on !!!!!!!! KEEP HAMASAH!!!!!!!!  Lets be “prestatif”….
BUAT PROPOSAL KEHIDUPANMU….
PASANG TARGET…..
IRINGI DENGAN DOA, USAHA MAKSIMAL, dan TAWAKAL….
LAKUKAN DAN COBA TERUS….
Urusan Hasil adalah KETENTUAN ALLAH SWT….

So…. MOVE NOW!!!!!!!!!

“DENGAN RASA IKHLAS DAN KEBERSYUKURAN, HIDUP KAN TERASA BEGITU INDAH”
^.^
SELAMAT BERKARYA UNTUK INDONESIA YANG LEBIH BAIK……GANBATTE KUDASAI!!!!

Galih Nugroho, Mapres (Mahasiswa Berprestasi) IPB 2009
Nama saya Galih Nugroho. Saya lahir di Jakarta pada tanggal 17 agustus1987. Saat ini saya adalah executive product research and development PT Nutrifood Indonesia.perusahaan inilah yang mengeluarkan produk makanan fungsional seperti tropicana slim, nutrisari, hilo, wrp, dan lmen. saya adalah lulusan departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB angkatan 42. saat Saya masih berada di kampus, saya mempunyai banyak aktivitas salah satunya adalah IAAS (International Association of Student in Agricultural and Related Sciences). Pada awalnya saya adalah member biasa, tetapiakhirnya saya dapat meraih kedudukan sebagai vice national director of partnership IAAS se-Indonesia. Kemudian saya berhasil menjadi satu dari tujuh perwakilan IAAS dari Indonesia pada kongres IAAS tingkat dunia di Jerman dan Swiss untuk mempresentasikan sebuah paper berjudul “An Examination of Antioxidant Capacity of Polar Extract, Nonpolar Protein andNonprotein Fraction of Hyacinth Bean (lablab purpureus (l.) sweet) Seeds”. Selain itu, saya juga aktif sebagai ketua Himitepa (Himpunan Mahasiswa Ilmu dan Teknologi Pangan). Di Himitepa saya punya banyak aktivitas,beberapa diantaranya adalah Training HACCP dan ISO2200, pelatihan sistem manajemen halal untuk industri, dan penyuluhan keamanan pangan untuk siswa SD dan produsen makanan.ohya, saya juga telah berhasil mendapatkan beberapa penghargaan.Beberapa diantaranya: 1st National Winner of Student Project Proposal Meat Livestock Australia in 2007, 1st Runner Up of National ScientificPaper Competition in Agriculture in 2008 dengan judul “The Importance of Alternative Food Product Based on Sorghum to Face Global Warming Effects in Indonesia”, dan terpilih tiga kali di tahun in 2006, 2008, dan 2009 sebagai Presenter di Pekan Ilmiah Mahasiswa tingkat Nasional (PIMNAS) yang diadakan oleh Departemen Pendidikan Nasional, dengan judul “An Application of Edible Film as Biodegradable Package in Instant Seasoning For Noodle”,  “High Protein Bread as Functional Food fromTofu Waste”, dan "microencapsulation by spraydrying technique for roselle tea to preserve antioxidant capacity" yang mendapatkan medali perak serta perunggu di oral presentation dan scientific poster.di samping itu, saya juga mendapat kesempatan untuk mempresentasikan paper himpro saya yang berjudul “Role of Students in Sustaining Food Safety inCampus: A Case Study in “Food Sellers Mentoring” Program in Bogor, Indonesia” pada seminar krisis pangan internasional – Jakarta-Indonesia, 5th Asian Food Conference – Cebu-Philippines, dan Simposium Internasional Mahasiswa Pertanian di UPM Malaysia. terakhir, saya bersama tim berhasil menjadi juara 3 di ajang international food innovation "developing solutions for developing countries yang diadakan oleh Institute of Food Technology pada tahun 2009 di Los Angeles, California, Amerika Serikat. menjadi bagian dari IPB, adalah sebuah anugerah bagi saya. karena semua prestasi ini saya dapatkan karena berada di lingkungan IPB yang sangat kondusif. disinilah saya mendapatkan segala hal. dan segala hal itu bermula dari sebuah lingkaran-lingkaran kecil yang dinamakan mentoring. dengan ikut mentoring, kalian akan lebih mengenal jati diri anda, mengenal saudara-saudara anda, dan tentu saja.. melejitkan potensi anda sebagai mahasiswa! anyway, saya bangga menjadi bagian dari IPB!
--
Best Regards,

Galih Nugroho
Research & Development Division
PT. Nutrifood Indonesia
Jl. Raya Ciawi 280 A
Ciawi Bogor 16720

0813 140 44250
nugroho.galih@gmail.com
http://nugrohogalih.wordpress.com

Jumat, 03 Mei 2013

RAHASIA KESUKSESAN MAHASISWA IPB

Bismillah. . . . .
Mungkin mayoritas mahasiswa sudah tau apa salah satu rahasia orang-orang sukses di IPB, orang-orang yang menjadi legenda di Kampus Hijau tercinta ini,. Aku sendiri menyadari hal ini dari hasil pengamatan dan proses komparasi antar mahasiswa-mahasiswa “terkenal” di IPB, dan setelah ku simpulkan. . . . Subhanallah. . . .

 The Power is REAL. . .

Sebuah kekuatan dahsyat yang ditanamkan kepada mahasiswa sejak pertama kali menginjakkan kaki di Bogor, kekuatan itu tersalurkan dalam sebuah forum islam yang terkenal dengan sebutan Mentoring,. Ya, mentoring-lah yang menurutku menjadi salah satu rahasia kesuksesan. . . Tapi bagaimana bisa?? Yuk kita lihat!! Tak salah jika IPB mendapat julukan Institut Pesantren Bogor, karena memang suasana keislamannya kental banget,. Dimulai dari SDM-nya, sebagian besar mahasiswanya merupakan kaum yang melek agama, bahkan banyak juga yang basic pendidikan islamnya kuat, misal lulusan pondok pesantren, lulusan SMA islam, dsb,. Dengan kualitas SDM yang demikian otomatis akan tercipta kultur yang islami di dalam kehidupan kampus, nilai-nilai islam benar-benar dijunjung tinggi, bahkan mendapatkan kedudukan tertinggi,. Di sini tak ada lagi cemoohan semacam, “ah sok alim loe!” kenapa? Karena semua mahasiswanya alim-alim, justru mahasiswa yang nggak alim yang pasti akan minder, subhanallah sekali kan??

Beda banget dengan jamanQ di SMA. . . ==” Lingkungan kampus yang bernuansa islam, tak lepas dari upaya syiar dan dakwah dari LDK Al-Hurriyah (Lembaga Dakwah Kampus) yang bermarkas di Masjid Agung Al-Hurriyah, masjid kebanggaan IPB yang merupakan masjid kampus terbesar ke-2 di Indonesia,. Aku akui, dakwah di kampus ini gencar banget, nggak ada hari tanpa dakwah!! LDK ini berjalan sangat efektif dan menghasilkan output yang fantastis,.

Banyak banget kegiatan islam yang diadakan, benar-benar seperti “bom dakwah” bagi mahasiswa baru, mereka pasti akan kaget merasakan kultur ini,. Bagai gayung bersambut, acara-acara LDK Al-Hurr mendapatkan antusiasme yang sangat tinggi!! Selain pengaruh di atas, faktor adanya asrama TPB juga sangat menginisiasi,. Di Asrama, benar-banar menjadi kumpulan orang-orang alim, agenda asrama disusun sedemikian rupa sehingga mahasiswa baru “dipaksa” beradaptasi menjadi muslim yang lebih taat daripada keadaan sewaktu masih di rumah atau kampung halaman,. Percaya deh, begitu lulus dari asrama, pasti ada peningkatan kualitas dan kuantitas ibadah kita, misal yang tadinya jarang baca Al-Qur’an, sekarang mulai rutin tiap hari,. Yang tadinya gag pernah tahajud-an, searang jadi lebih sering, dsb. . . .

Nah, salah satu kegiatan yang diadakan oleh LDK Al-Hurriyah adalah Mentoring,. Tau apa itu mentoring?? Mentoring merupakan kegiatan pendidikan dan pembinaan agama Islam dalam bentuk pengajian kelompok kecil yang diselenggarakan rutin tiap pekan dan berkelanjutan. Tiap kelompok pengajian terdiri atas 3-10 orang, dengan dibimbing oleh seorang pembina. Kegiatan sering disebut juga dengan Dakwah Sistem Langsung (DSL). Bentuk kegiatan dalam kelompoknya sangat fleksibel dan bervariasi, mulai dari kajian bareng, jogging bareng, outbond, sampai nonton bareng,.

Di dalam kelompok kecil ini, selain mendapat segudang ilmu baru tentang islam, kita juga dilatih untuk berdiskusi dan menyampaikan pendapat,. Tak pernah terlewatkan, selalu ada motivasi-motivasi mujarab yang bisa membakar semangat yang menggelora di dalam dada anak muda untuk selalu berkarya dan berjuang meraih yang terbaik,.

So, tak heran setelah mengikuti mentoring ini banyak mahasiswa yang kepribadiannya berubah drastis, yang tadinya pendiam jadi aktif, yang tadinya malas jadi super rajin,. Hal lain yang bisa didapat dari mentoring ini adalah sharing pengalaman, cerita sukses, dan nasihat-nasihat yang sangat membantu,. Asal tau aja, mentor atau pembimbingnya adalah mahasiswa-mahasiswa yang prestatif, ya minimal terkenal oleh banyak orang, dan tentunya berkepribadian semi-ustadz (istilah baru dari penulis),. Semua informasi positif, baik akademik maupun non-akademik bebas dipertukarkarkan di sini, so anggota mentoringnya nggak bakal jadi mahasiswa cupu, karena selalu up to date,. Hebat kan??? Ternyata gag cuma mahasiswanya, para dosen juga mayoritas punya latar belakang keagamaan yang kuat,.

Di samping dosen Pend. Agama, dosen-dosen lain pun banyak yang biasa mengisi khutbah di Masjid Al-Hurriyah tiap jumat, artinya jumlah dosen yang peduli dengan dakwah islam cukup banyak, bahkan saya tadi berani bilang “mayoritas”, itu lah uniknya IPB,. Dari pengamatanku sendiri, ada beberapa karakter yang melekat kuat pada diri seorang alumni mentoring ini, diantaranya :

1. Visioner, selalu mempunyai targetan yang jelas, berorientasi ke depan,.

2. Optimisme memuncak, baginya tak ada hal yang tak mungkin dicapai olehnya, walaupun saat itu banyak orang yang meragukan kapasitasnya,.

3. Sangat efisien dalam memanfaatkan waktu, tak banyak mahasiswa yang bisa seperti ini, mengerjakan banyak agenda atau tugas dengan waktu yang singkat, walaupun kondisinya under-pressure,.

4. Cinta masjid, ya jelaslah, masjid sudah menjadi seperti rumah sendiri, tempat nongkrongnya sehari-hari dalam waktu senggang,. Sholat apapun seringnya di masjid Al-Hurr, walaupun itu jauh dari tempat kuliah,. Ngaji, belajar, ngerjain laporan, ngobrol, semuanya kebanyakan dilakukan di masjid,. Tak heran Masjid Al-Hurr selalu ramai di setiap waktu,.

5. Kebiasaannya mencerminkan dakwah,. Mengucapkan salam ketika bertemu, pakaian rapi, “ana” “antum”, menggunakan kata kerja Arab, dan masih banyak lagi,. Jika disuruh memberi ceramah?? Wah segudang materi dia punya untuk disampaikan ke jamaahnya. . . . :D

6. Aktif berorganisasi, bener2 komitmen untuk organisasi yang diikutinya, kontribusinya luar biasa,.

7. Kenal banyak orang,. Antara orang-orang ini kebanyakan saling kenal, so pas di masjid tuh sering terjadi sapa-menyapa dan jabat tangan untuk sekedar tanya kabar,.

8. Solutif,. Di dalam kehidupan sehari-hari, orang-orang ini selalu bisa memecahkan permasalahan dengan tepat, susah banget lho, kebanyakan dari kita kan kalo ketemu masalah langsung down,.

9. Mau untuk berbagi,. Jika dimintai nasihat atau saran, pasti dijawab dengan panjang lebar, dan kita sebagai pendengar pasti akan merasa puas dengan jawaban itu, ckckckck,.

10. Berwibawa,. Ini nih yang bikin keren,. Cara jalan mereka aja udah beda, sepertinya tiap langkah mereka gag ada yang digunakan untuk sia-sia,.


Itulah beberapa yang aku ketahui karakter alumni mentoring yang sukses,. Perlu diketahui juga, bahwa janji Allah berlaku mutlak dan nyata terlihat pada orang-orang ini,. Semua orang tau, kalo kita dekat dengan Allah, maka Allah akan bermurah hati pada kita,.

Karena orang-orang ini sangat dekat dengan Allah, keberuntungan dan kesuksesan selalu menyertai langkah mereka, makin hari makin banyak hal luar biasa yang mereka lakukan, benar-banar deh, Allahu Akbar!!! Jangan salah, aku menulis artikel ini bukannya tanpa bukti,

berikut aku sebutkan sejumlah orang-orang yang menjadi objek komparasi pengamatan :

Para Ketua BEM-BEM di IPB, Ketua UKM Forces,.

Lalu Presiden Mahasiswa tahun 2009 Ach. Firman Wahyudi, beliau malah menjadi salah satu mentor,.

Achmad Fachrudin, ketua Panitia MPKMB (OSPEK) IPB 2010, juga sebagai mentor,.

Ketua angkatan 46 Fakultas Teknologi Pertanian, Gugi Yogaswara, yang juga mentor, beliau juga anggota Asrama PPSDMS Nurul Fikri (program beasiswa asrama yang hanya ada di 5 PTN terbaik Indonesia).

Mentor saya, Kak Bowo, mantan calon Ketua BEM F-MIPA,. Mentor saya di Mahasiswa Prestasi, kak Hendra Prasetya, beliau dinobatkan menjadi mahasiswa Berprestasi IPB tahun 2010, dan menyabet gelar juara 2 Mapres nasional,.

Kak Randi Swandaru, namanya bener2 melegenda di IPB, karena tahun 2010 berhasil membawa medali Emas PIMNAS di Malang,.

Kak Danang Ambar Prabowo, beliau merupakan “The Best of The Legends”-nya IPB, juara 1 Mapres nasional tahun 2006, membuat sebuah video inspiratif dan spektakuler tentang keajaiban mimpi,. Dan yang pasti, kebanyakan mahasiswa yang “go International” adalah alumni mentoring Al-Hurriyah. . .

Subhanallah. . . . Dari uraian di atas, di otakku timbul suatu pemikiran, bahwa kesuksesan mahasiswa IPB bukan lahir di gedung-gedung kuliahnya yang megah, tapi di Masjid Al-Hurriyah yang sejahtera ini. . . Allahu Akbar!!! Sekian. . . . Semoga menginspirasi. . . . Ka-Chaw!!!

Bogor, 26 Juli 2011

Depresi (Dekap Prestasi Bangun Semangat Organisasi)



Tolong Sebarkan...
Depresi (Dekap Prestasi Bangun Semangat Organisasi)
- Motivasi "Sukses Akademik dan Organisasi"

oleh : Ach. Firman Wahyudi (Mantan Presma sekaligus Mapres)
- Tips n Trick Sukses Organisasi dan Akademik
- Pemutaran Film Inspiratif
- Door Prize (bagi yang beruntung)
- Snak (makanan) dan Games Seru
- Souvenir untuk Peserta
- any more
Kapan?????
Minggu, 5 Mei 2013 [at] Masjid Al-Hur | 12.30 - 17.00
cp : 085750548867
_ISC IPB_

AKHWAT JATUH CINTA?

Akhwat jatuh cinta?
Tak ada yang aneh, mereka juga manusia.
Bukankah cinta itu adalah fitrah manusia?
Tak pantaskah mereka jatuh cinta?
Mereka juga punya hati dan rasa.

 Tapi taukah kalian betapa berbedanya mereka
saat cinta seorang lekaki menyapa hati mereka?
Tak ada senyuman bahagia yang dirasakan olehnya.
Tak ada rona malu di wajah mereka,
bahkan tak ada bundah didalam dadanya.

Namun sebaliknya...
Ketika mereka merasakan jatuh cinta,
yang mereka rasakan adalah rasa sakit
dan penyesalan yang bersimbah didalam dirinya.

Sebuah kesakitan yang amat sangat
ketika sebuah hijab yang mereka jaga sudah lama kini kian mengikis.
 Ketika seseorang lelaki yang belum halal bagi mereka
kini bergelayut dalam hatinya dan fikirannya.

Mereka sangat takut,
karena takut menodai cinta sucinya kepada Sang Pencinta.
Ketika rasa rindu datang kembali,
yang mereka rasakan adalah rasa kesedihan yang sangat mendalam
yang membuat mereka sangat pilu.

Tak ada senyuman, tak ada rona malu di dalam diri mereka.
 Mereka sangat menyesal,
yang ada adalah malam-malam yang penuh dengan air mata dan tangisan
atas pengaduannya kepada Sang Pencipta atas cintanya yang kian ternodai.

Mereka sangat gelisah karena kegelisahan yang menodai arti cinta sucinya.
 Ketika akhwat jatuh cinta kepada mereka yang menodai hatinya,
bukan harapan untuk bertemu mereka sesering mungkin.
Namun yang mereka inginkan adalah menjauh sejauh-jauhnya dari mereka,
agar menjaga hati dari kikisan itu.

 Tak ada kata-kata cinta dan rayuan yang penuh kegombalan,
namun yang ada adalah rasa kekhawatiran yang amat sangat
akan hati yang mulai merindukan sesosok lelaki yang belum halal bagi mereka. 
Ketika mereka jatuh cinta, maka perhatikanlah mereka dengan sebaik-baiknya.

Sebuah kegelisahan yang terasa sangat menyesak
akan ketenangan di wajahnya yang dulu teduh dilihat.
Mereka akan terus berusaha untuk mematikan rasa itu bagaimanapun caranya.
Kendatipun mereka harus menghilang dan menjauh,
akan mereka lakukan untuk menjaga kemurnian cintanya.

Sungguh sangat kasihan para akhwat
yang sedang dilanda rasa cinta
yang menodai kemurnian cinta mereka kepada Sang Maha Pencinta.

 Jagalah hati kalian untuk meneduhkan hati mereka.
Mungkin jika akhwat tersebut ditakdirkan Allah untukmu,
maka yakinlah Allah akan mempersatukan kalian di dunia dan di akhirat kelak.
Jangan sampai mereka merasakan rasa yang sangat menyakitkan
dan membuat hari-hari mereka penuh dengan rasa kegelisahan.

 #Sebaliknya juga untuk ikhwan-ikhwan yang merasakan perasaan ini

Kesaksian Kecil Tentang Mentoring

Saya baru saja pulang dari mentoring, dan tiba-tiba memikirkan sesuatu, random.

Saya merasakan begitu luar biasanya mentoring atau liqa. Jujur saja, saya seringkali merasa berat untuk berangkat mentoring. Tetapi, selalu saja setelah saya datang sampai setelah pertemuan itu berakhir, ada rasa syukur yang besar yang memenuhi hati saya.

Entah bagaimana, pertemuan-pertemuan mentoring selalu relevan dengan kehidupan yang sedang saya jalani. Dengan mentoring, celah-celah, retakan-retakan, dan lubang-lubang kehidupan menjadi nampak, lalu entah bagaimana, kita menjadi lebih berenergi untuk memperbaiki dan menutup celah, retakan, ataupun lubang-lubang itu.

Padahal kami tidak membicarakan topik yang spesifik mengenai urusan hidup. Kami membicarakan sesuatu yang mungkin abstrak, juga hal-hal yang mendasar. Tak jarang juga yang kami bicarakan sebenarnya sudah diulang beberapa kali, tetapi pengingatan-pengingatan itu tetap saja berkesan dan mengena.

Dengan mentoring, saya selalu dibuat kembali melihat kehidupan dan urusan-urusan manusia di dalamnya sebagai perkara kecil dan remeh temeh. Hal-hal yang saya pusingkan di suatu waktu, yang saya anggap hal besar dan rumit pada suatu ketika, dengan mentoring saya kembali melihat itu semua sambil berkata, “Masya Allah.. Ada yang salah dengan saya saat itu”.

Beberapa orang di luar sana mungkin suka menertawakan mentoring atau liqa. Kata itu mereka jadikan ejekan bagi kelompok tertentu. Mungkin ketika mereka melihat lingkaran-lingkaran mentoring, persepsi negatif muncul di pikiran mereka. Baik tentang materinya, tentang stereotip orang-orang di dalamnya, atau mungkin juga ada yang mengait-ngaitkan dengan entitas politik tertentu dan konspirasinya.

Kepada orang-orang yang demikian, saya hanya ingin tertawa sekaligus kasihan.

Sungguh, urusan-urusan dunia ini tidak ada harganya dibandingkan dengan kerinduan kami untuk menjadi orang-orang yang paling dekat dengan Allah. Andai kalian mau mengambil semua yang ada di dunia ini, ambillah sesuka kalian.. Ambillah, dan tidak perlu sisakan untuk kami.. Selama kalian bisa tunaikan misi yang Allah pesankan kepada manusia.

Andai dunia ini baik-baik saja, semua orang sejahtera, tak ada kezhaliman terjadi, mungkin kami akan lebih memilih untuk menghabiskan usia kami di masjid, berinteraksi dengan Al-Quran, bertemu Allah dalam shalat-shalat.

Ya, sayangnya memang kehidupan ini tidak diprogram demikian. Nyatanya, justru keimanan harus dibuktikan dengan bekerja keras mencegah kebatilan, menebar mashlahat, mengajak manusia kepada kebaikan. Dan dalam perjalanannya akan selalu terjadi dinamika. Dinamika yang datang akibat ketidaksempurnaan kita sebagai manusia, akibat nafsu yang sesekali menguasai, akibat segelintir orang yang lupa diri, akibat bisikan syetan di sana sini, dan sebagainya.

Ya, memang seperti itulah kehidupan diprogram. Memang itulah harga yang harus dibayar untuk mendapat kebahagiaan hakiki, kebahagiaan abadi.

Segala puji hanya untuk-Mu, ya Allah.. Sesungguhnya aku hanyalah hamba lemah dan tersesat yang Engkau beri cahaya.. Tetapkanlah aku berada di jalan cahaya-Mu.. Lindungilah aku dari diriku sendiri, yang selalu cenderung kepada kegelapan.. Bukakanlah hatiku selalu, agar hidayah-Mu senantiasa merasukinya..

Aku juga memohon hidayah-Mu untuk semua orang yang membaca ini.. Jagalah kami untuk bersama-sama saling menjaga dalam kebaikan, keimanan..

Amin..

BIDADARI ITU TETAP BERHIJAB WALAU JADI PEMULUNG

Terlihat wajah semangat yang berlumur air keringat, terliha seorang mahasiswa, namanya Ming Ming. Memakai gamis hijau, jilbab lebar dan tas ransel berwarna hitam, dia memasuki lobi Universitas Pamulang (UNPAM), Tangerang. Dia adalah mahasiswa semester 1 jurusan akuntansi. Usianya baru 17 tahun. Dan dia adalah salah satu mahasiswa TERPANDAI di kelasnya. Saat kelas usai, dia pergi ke perpus. “Ilmu sangat penting. Dengan Ilmu saya bisa memimpin diri saya.

Dengan ilmu saya bisa memimpin keluarga. Dengan ilmu saya bisa memimpin bangsa. Dan dengan ilmu saya bisa memimpin dunia.” Itu asalan Ming Ming kenapa saat istirahat dia lebih senang ke perpustakaan daripada tempat lain. (keren ya…) Sore hari setelah kuliah usai, Ming Ming menuju salah satu sudut kampus. Di sebuah ruangan kecil, dia bersama beberapa temannya mengadakan pengajian bersama. Ini adalah kegiatan rutin mereka, yang merupakan salah satu unit kegiatan mahasiswa di UNPAM. Setelah itu, dia bergegas keluar dari komplek kampus. Namun dia tidak naik kendaraan untuk pulang.

Sambil berjalan, dia memungut dan mengumpulkan plastik bekas minuman yang dia temui di sepanjang jalan. Dia berjalan kaki sehari kurang lebih 10 km. Selama berjalan itulah, dengan menggunakan karung plastik, dia memperoleh banyak plastik untuk dia bawa pulang. Rumah Ming Ming jauh dari kampus. Dia tinggal bersama ibu dan 6 orang adiknya yang masih kecil-kecil. Mereka tinggal di sebuah rumah sederhana yang mereka pinjam dari saudara mereka di Kecamatan Rumpin Kabupaten Bogor. Biasanya setelah berjalan hampir 10 km, untuk sampai ke rumahnya Ming Ming menumpang truk.

Sopir truk yang lewat, sudah kenal denganya, sehingga mereka selalu memberi tumpangan di bak belakang. Subhanallah, setelah truk berhenti dengan tangkas dia naik ke bak belakang lewat sisi samping yang tinggi itu. (can you imagine it ?) Ming Ming sekeluarga adalah pemulung. Dia, ibu dan adik-adiknya mengumpulkan plastik, dibersihkan kemudian dijual lagi. Dari memulung sampah inilah mereka hidup dan Ming Ming kuliah. Ini adalah cerita nyata yang yang ditayangkan dalam berita MATAHATI di DAAI TV sore kemarin (26/5/2008). Di Trans TV juga disiarkan hari selasa kemarin, di acara KEJAMNYA DUNIA Sungguh episode yang membuat bulu kudu kita merinding dan mata kita berkaca-kaca. Ming Ming Sari Nuryanti (Mahasiswi Universitas Pamulang) Menjadi Pemulung untuk membiayai kuliah dan melanjutkan hidupnya. Ming Ming Sari Nuryanti, Pangilannya Muna. Ia lahir di Jakarta, 28 April 1980 sebagai putri pertama dari tujuh bersaudara pasangan Syaepudin (45) dan pujiyati (42). Syaepudin, ayahnya, adalah seorang karyawan di sebuah tempat hiburan di daerah ancol, Jakarta Utara. Setiap hari ia mengumpulkan bola bowling . Sementara ibunya Pujiyati adalah seorang ibu rumah tangga sederhana. Lisa, adiknya yang pertama, duduk dibangku kelas 3 SMU Negeri I Rumpin. Melati, adiknya yang kedua, duduk dibangku kelas 2 di SMU yang sama. Kenny, adiknya yang ketiga, duduk dibangku kelas 6 SD Sukajaya. Sementara tiga adiknya yang lain juga masih sekolah disekolah yang sama.

Romadon di kelas 5, Rohani di kelas 4 dan Mia di kelas 1. Pada tahun 1994, dengan ekonomi yang pas-pasan Muna bersama keluarganya mengotrak rumah sangat sederhana di daerah Kosambi, Cengkareng. Orang tua muna menggeluti usaha rempeyek untuk mencukupi kebutuhan keluarga yang memang hasilnya tidak menjanjikan. Disela kehidupan yang cukup prihatin, Muna, yang pada waktu itu masih berusia 4 tahun menunjukan potensi dirinya yang berbeda dengan anak-anak lainnya. Dalam usia yang sedini ini, ia memaksa orang tuanya untuk memohon kepada kepala sekolah SDN 02 Kosambi agar menerimanya sebagai murid kelas 1. Hasilnya menggembirakan, ia tidak mengalami masalah dan bahkan dapat naik ke kelas 2 dengan hasil yang memuaskan. keluarga ming-ming Saat Muna beranjak kelas dua, yaitu tahun 1996 Muna bersama keluarga hijrah ke daerah Bogor, Rumpin. keluarga mereka membuka usaha warung makanan dengan modal yang pas-pasan. Setahun berjalan, usaha itu bangkrut. Hingga untuk bisa bertahan hidup mereka hanya mengkonsumsi bubur atau singkong. Hal itu berlanjut hingga lima tahun.

Suatu hari, ada seorang teman ayah Muna yang memberitahu bahwa gelas dan botol bekas air mineral dapat dijadikan uang . Saat itu juga serentak seluruh keluarga mengumpulkan gelas dan botol bekas air mineral. Hampir setiap hari keluarga mereka berbondong-bondong keluar sambil membawa karung dan terkadang pulang hingga jam tiga pagi. Gelas bekas yang dikumpulkannya ini dihargai delapan ribu rupiah untuk setiap kilonya. Dalam sehari Muna dapat mengumpulkan sebanyak satu karung gelas plastik bekas atau seberat satu kilo gram. Dari usaha yang baru ini membawa sedikit angin segar bagi keluarga Muna, terlebih bagi dirinya sendiri yang memang sangat bersemangat untuk menempuh pendidikan setinggi tingginya. Dalam keadaan yang sulit sekalipun prestasi belajarnya cukup menggembirakan. Semenjak SD hingga SMU Muna selalu mendapat peringkat tiga besar. Sebelum meninggalkan bangku SMU ia pernah mendapat juara 2 lomba puisi dan ia pun masuk kedalam sepuluh besar lomba membawakan berita pada peringatan hari bahasa pada waktu itu. Pada bangku kuliah pun ia masuk dalam peringkat sepuluh besar pada universitas Pamulang jurusan akuntansi. Potensi inilah yang membakar semangatnya dan memperoleh dukungan keluarga untuk terus belajar.

Tahun ajaran 2007-2008 masih dalam keadaan cukup prihatin Muna memberanikan diri mencicipi bangku kuliah. Tekadnya bulat untuk memilih jurusan akuntansi yang dalam benaknya dapat memudahkan mencapai cita-citanya untuk dapat bekerja pada Perusahaan besar. Dengan biaya kuliah Rp. 900.000 per semester dapat dicicilnya setiap bulan sebesar Rp. 150.000. Jadi, apabila ia ingin kuliah maka ia pun harus bekerja keras siang malam. Semangat dalam belajar dan bersabar dalam meniti jalan kehidupannya membuat muna dapat dikatakan memiliki suatu yang lebih diantara kawan sebayanya.

Meskipun terkadang hanya makan sekali dalam sehari tidak membuatnya kehilangan energi dalam menuntut ilmu. Muna yang memang dikenal juga anak yang pandai bergaul dan periang ini bergabung bersama kawan-kawannya di UKM MUSLIM. Keprihatinan yang dialami keluarga Muna baru diketahui ketika kawan-kawannya berkunjung ke rumahnya. Semenjak itu, ia semakin mendapat perhatian dari pengurus UKM MUSLIM dan kawan-kawannya dengan memberinya bantuan yang memang jumlahnya belum cukup signifikan. Ust. Harist, salah seorang Pembina MUSLIM merekomendasikan Muna untuk mendapat bantuan beasiswa melalui DPU DT. Alhamdulillah, setelah mengikuti seleksi akhirnya Muna lolos menjadi anggota program BEA MAHAKARYA DPU DT.

Dalam program BEA MAHAKARYA ini selain mendapat bantuan finansial ia juga memperoleh serangkaian pendidikan dan pelatihan yang dapat menjadi bekal bagi dirinya kedepan. Muna terlihat semakin optimis mengejar cita-citanya. Selain itu pula atas usaha dan dukungan kawan-kawannya ia dapat diliput dibeberapa media cetak dan elektronik yang mudah mudahan dapat dijadikan pintu keluar bagi keprihatinan yang ia alami sekeluarga selama ini.

ADA CINTA DAN UKHUWAH DALAM MENTORING


Dek, nanti pulang sekolah kumpul di masjid ya. Ada mentoring buat akhwat angkatanmu bareng alumni.” Begitulah kata kakak kelasku di ROHIS saat pertam kali aku masuk ROHIS SMA Al-Birruni di tahun pertama masa sekolahku. Awalnya aku tidak mengerti, apa itu mentoring. Selama di SMP aku memang pernah mengikuti kegiatan ROHIS SMP seminggu sekali. Itu pun hanya setahun dan setiap pertemuan hanya diisi dengan pengajian oleh kakak-kakak berjilbab panjang dari luar sekolah. Jadi aku sama sekali tidak tahu apa itu mentoring. Beberapa orang akhwat lainnya pun mengiyakan ajakan kakak kelasku. Sementara aku masih ragu. Aku memang orang yang memilih-milih, dalam artian aku hanya melakukan kegiatan yang kuanggap positif. Tapisetelah kupikir dua kali, tidak mungkin kakak kelasku mengajakku melakukan kegiatan mudharat. Pasti kegiatan ini bermanfaat. Saat berkumpul di masjid, kulihat raut wajah akhwat lainnya tenang-tenang saja. Jangna-jangan mereka semua sudah tahu apa itu mentoring.

”Mentoring apaan sih?” tanyaku ada Vasa. ”Lha? Aku juga nggak tahu, Sya.” ”Kamu tau nggak, Sa?” kali ini aku bertanya pada Khisa. ”Nggak tau, hehehe.” jawabnya. Ternyata dugaannku salah, mereka belum tahu apapun sama sekali. Bahkan Mala, satu-satunya akhwat berjilbab, pun tidak tahu menahu. Akhirnya alumni yang kami tunggu pun datang. Ia bernama Kak Tyara, alumni ROHIS angkatan 2008. Sekarang ia mengenyam bangku perkuliahan di sebuah kampus negeri tak jauh dari sini. Dari penampilan dan pembawannya, sepertinya Kak Tyara adalah orang yang asyik diajak diskusi maupun bercanda. Setelah saling berkenalan atau yang disebut ta’aruf oleh Kak Tyara, ia pun menjelaskan tentang mentoring.

Mentoring adalah kepanjangan dari mental kotor disaring. Sebenarnya istilah itu hanya plesetan belaka. Arti sesungguhnya dari mentoring ialah menyaring atau mengintropeksi kembali ibdah-ibadah kita selama seminggu. Ya, mentoring diadakan seminggu sekali. Orang yang memberikan mentoring disebut sedangkan binaannya disebut mentee. Mentoring biasanya diawali oleh pembukaan dan pembacaan Al-Qur’an dilanjutkan materi yang deberikan oleh mentor. Dalam satu kelompiok mentoring SMP/SMA biasanya terdiri antara 5-10 orang mentee. Karena hari ini adalah hari pertama mentoring, jadi Kak Tyara hanya mengisinya dengan penjelasan tentang mentoring. Begitu selesai dengan penjelasan, Kak Tyara melanjutkannya dengan bermain tebak-tebakkan. Kami sesekali tertawa mendengar tebaknnya yang konyol. Tak terasa satu setengah jam sudah kami bersama. Tepat pukul 15.00 kami pun menutup mentoring hari itu untuk kemudian shalat Ashar berjamaah lalu pulang. Mulai hari itu Kak Tyara pun resmi menjadi mentor kami. ”Oke, mulai hari ini kakak resmi menajdi emntoe kalian dan kalian resmi menjadi mentee kakak.

Jadi kalau kalan ada masalah apapun, jangan sungkan-sungkan untuk menceritakannya apda kakak ya, karena mulai hari ini kalian adalah amanah kakak. oke, Adik-adikku sayang?” ”Oke, Kak!” jawab kami serempak. Di mentoring kedua kami diminta memililih ketua mentoring, sekretaris dan bendahara. ”Jadi, siapa yang mau mengajukan diri?” tanya Kak tyara, menatap kami bergantian. ”Yah, Kak, kalau kaya gini mah nggak bakal ada yang mau mengajukan diri. Gimana kalau kita voting?” usul Dzia, kembaranku. ”Betul juga. Oke deh, kita voting. Kalian ambil kertas trus di kertas itu kalan tulis satu nama untuk setiap amanah beserta alasannya. Ada ketua, skeretaris dan bendahara.” Setelah dilakukan voting, didapatlah Vasa sebagai ketua mentoring, Khisa sebagai sekretaris dan Marwah sebagai bendahara. Ketua bertugas memberitahu ada tidaknya mentoring setiap minggu, sekretaris bertugas membawa buku mutaba’ah dan bendahara bertugas mengumpulakn uang kas setiap minggunya. Buku mutaba’ah adalah buku berisi absen dan amalan mingguan kita para mentee. Untuk uang kas nantinya bisa digunakan untuk rihlah mentoring ataupun sekedar membeli cemilan saat mentoring berlangung.

Selain itu kami juga mulai menerpakan aturan yang harus dipatuhi saat mentoring. Di minggu-minggu selanjutnya mentoring tetap berlangsung seprti biasa. dibuka oleh MC. Eits, buakn hanya acara-acara formal yang dipimpin MC, mentoring pun demikian. Sayangnya kadang kala tidak semua akhwat bisa datang mentoring. Beberapa ada yang absent tidak datang karena ada urusan lain. Aku sendiri selama ini selalu mengusahakn datang. Paling-paling kalau aku sakit, baru aku terpaksa tidak datang mentoring. Meskipun baru beberapa bulan aku mengikuti mentoring tapi aku merasakn banyak sekali manfaatnya. Saat mentoring berlangung aku merasa ukhuwah kami semakin erat dan dekat. Selain itu materi yang diberikan oleh Kak Tyara pun selalu kucatat di buku khusus untuk kemudian kutransfer ke teman-teamnku yang lain. Aku teringat slah satu hadits Nabi. Sampaikanlah kebaikan/ilmu walau hanay satu ayat. Melalu materi-materui itulah tarbiyah (ilmu)ku semakin bertambah. Meski begitu tak jarang jika aku sudah dibuat lelah oleh sekolah hari itu, aku tidak bisa memperhatikan materi yangdiberikan dengan benar. Bukan hanya aku, tapi hal ini juga berlaku bagi akhwat lainnya.

Tapi kalau sudah menyangkut materi cinta yang sangat sensitif bagi akhwat, para akhwat lainnya pun akan mendengarkannya dengan saksama. Untuk yang satu itu tidak berlaku bagiku. Di luar waktu mentoring, aku seringkali berhubungan denagn Kak Tyara leat SMS. Kuceritakn segala masalah sepele yang kualami. Kak tiara denagn sabar selalu mendengarkan keluh kesahku. Buakn itu saja, ia juga sesekali memberiku solusi dan memberiku kata-kata motivasi. Di luar mentoring juga, ukhuwahku dengan akhwat angkatanku semakin kokoh. Kami saling mengingatkan satu sama lain untuk shalat tahajud dan puasa sunah lewat Tahajud and Shaum Calling. Kami saling meminjami buku-buku islami untuk dibaca.

◊ ◊ ◊ ◊

 Pada awal 2010 tepatnya pada semester 2 kelas XI, Kak Tyara memtuskan untuk mengganti mentor kami. “Dari tahun ke tahun, kalian harus emngalami peningkatan. Dan tentunya murabbiyah kalian pun harus meningkat menjadi yang lebih baik. Ana Cuma bisa mentarbiyah yang level 1, sedangkan kalian sudah harus masuk ek elvel 2.” Begitulah alasan Kak Tyara. Aku tahu, Kak Tyaar sedih dan seolah tak rela melepas kami tapi itu semua harus dilakukannya demi kami. Kami pun tak sanggup membendung kesedihan kala harus ebrpisah dengannya. Akhirnya mulai saat itu mentor kami bukan lagi Tyara Aningrum, melainkan Fikriyah Wardhani atau Kak Riyah. Kak Riyah adalah alumni tahun 2005, tentu saja usianya terpaut cukup jauh dari kami, terlebih ia sudah menikah. Awalnya aku meras tidak nyaman karena aku merasa Kak Riyah terlalu dewasa untuk akhwat yang tergolong childish sepertiku.

Tapi tidak sama halnya dengan akwhat lain. Mereka malah cenderung merasa lebih nyaman karean Kak riyah “sudah berpengalaman”. Aturan mentoring yang ditetapkan Kak Riyah tridak beda jauh dengan Kak Tyara. Di bulan kedua Kak Riyah harus menyelesaikn skripsi akhirnya. Oleh karena itu untuk sementara mentor kami digantikan oleh Kak Dira. Beberapa kali kami smepat tidak mentoring karena kakak-kakak pengganti mengalami halangan. Aku merasa ada yang kurang jika seminggu saja tidak mentoring. Dek, afwn ya, mhinggu ini nggak mentoring dulu karena kakak lagi nggak ikut LDK di kampus. Begitulah bunyi pesan singkat yang dikirmakn Kak Dira padaku. “Teman-teman, minggu ini Kak Dira nggak bisa ngasih mentoring minggu ini. Jadi gimana nih?”tanyaku saat kami bertujuh sedang berkumpul. “Ya udah, mau gimana lagi.” jawab Khisa. “ Tapi aku mau mentoring!” tukasku. “Aku juga!” susul Vasa. “Emang alumni lain nggak ada yang bisa gantiin?” tanya Marwah sambil membaca buku. “Hmm..” Hanan tampak berpikir. “Kita ganti aja mentoring kita dengan kegiatan possitif lainnya.” “Oh iya, kemarin aku dpaat udangn seminar keputrian di SMA Bina Mulya. Mau nggak kita ke sana aja? Acaranya Sabtu pagi.” ajak Mina.

Setelah dirembukkan, kami semua sepakat mengisi mentoring minggu ini dengan menghadiri seminar keputrian di SMA Bina Mulya meskipun tidak semuanya bisa ikut. Tak terasa 3 bulan sudah kami dimentoring oleh Kak Dira. Kini saatnya kami harus mengucapkans ‘Ila liqoo’ padanya karena mulai minggu depan Kak Riyah akan kembali menjadi mentor kami. Untuk kedua kalinya kami pun harus merasakan sedihnya berpisah dengan seorang mentor. Meskipun hanya tiga bulan bersama Kak Dira, tapi kami merasa nyaman sekali. “Maafin kakak ya kalau selama ini kakak banyak salah sama kalian. Kakak senang sekali memiliki binaan seperti kalian.” ucap Kak Dira di akhir perpisahan kami. “Kita juga senang pernah merasakan dimentoring oleh kakak.” “Jangan samapi kita lost contact ya, Kak!” “Kita semua sayang sama kakak.” Perpisahan hari itu pun diwarnai tangisan seperti sebelumnya. Semuanya berlangsung secara de javu.

◊ ◊ ◊ ◊

 Tak terasa kami semua sudah naik ke kelas XII. Tentunya kegiatan belajar kami semakin padat. Ada yang pelajaran tambahan dari guru, ada yang les di bimbingan belajar ataupun les privat. Tugas-tugas sekolah pun kian menumpuk. Akibatnya semua ini berimbas pada jadwal mentoring kami. Rasanya sulit sekali mengumpulkan semua akhwat untuk mentoring bersama. Paling-paling hanya 3-4 orang yang masih gencar mentoring setiap hari Senin atau hari kerja lainnya. “Kak, apa nggak sebaiknya jadwal mentoring kita diganti jadi hari Sabtu?” “Yah, kalau Sabtu aku sering pergi. Jangan Sabtu deh.” proteku. “Tapi cuma di hari Sabtu semua libur les, Sya.” balas Vasa. “Hmm, kalau hari Sabtu Insya Allah Kak Riyah bisa. Tapi teman-teman lain gimana? Pada bisa dan mau nggak?” ”Nanti malam kutanya lagi deh, Kak.” ujar Vasa. ◊ ◊ ◊ ◊ Malam harinya Satu per satu akhwat pun ditanya tentang jadwal baru mentoring dan hapir semuanya memilih ‘Sabtu’. Ya sudahlah, aku pun merima keputusan itu dengan lapang dada.

Awalnya yang datang mentoring hari Sabtu hampir banyak, sekitar 5-6 orang dari 7 orang akhwat. Tapi semakin lama jumlah tersebut semakin berkurang seiring dengan kegiatan les akhwat lainnya yang bertambah di hari Sabtu. Terlebih sejak sebulan lalu Kak Riyah harus bedrest di rumah karena kondisinya sedang berbadan dua sehingga mentoring dilaksanakan di rumah Kak Riyah. Hal itu membuat akhwat lainnya semakin tidak bisa datang mentoring. Kini, hanya aku dan Dzia yang masih dengan setianya setiap Sabtu pagi pergi ke rumah Kak Riyah untuk mentoring. Sementara akhwat lainnya mengikuti les tambahan dari alumni ROHIS di UI setiap Sabtu pagi di sekolah. Padahal Kak Riyah hanya ada waktu di Sabtu pagi. Mengetahui hal ini jelas saja aku sedih. Kami bertujuh yang pada awal kelas X begitu semangat mentoring, kini harus terpecah-pecah untuk mentoring. Aku harap tujuh titik itu kembali membentuk lingkarang kemba

li. Aamiin. Ada cinta menelusup dalam nadi.. Cintanya bak lingkaran tak terhingga..

 Ukhuwahnya bak lingkaran tak bersudut.. Aku rindu, aku selalu rindu.. Pada lingkaran antara aku, kau dan mereka..

Penulis yang bernama pena Visya Blue ini suka menulis sejak SMP.

Prestasi menulis pertamanya adalah menjadi finalis Lomba Menulis Crazy Moment (Leutika, 2010) disusul dengan Juara II Lomba Menulis STANIA FAIR (STAN, 2011) dan beberapa buah antologi yang berhasil ditelurkannya bersama penulis lain.

Cita-citanya menjadi guru SD membawanya ke bangku kuliah di jurusan Pendidikan Matematika UNJ (2011). Akhwat penyuka warna biru ini memiliki hobi backpacking, membaca, menulis dan membuat kue. Matematika, Sains, Pattiserie, Islam, dan pendidikan adalah dunianya.

Penulis dapat dihubungi di Visya Blue (Facebook), @visyabiru atau matematika.kimia@gmail.com.
 “Hidup mulia dan mati syahid! ALLAHUAKBAR!”

Yuk Mentoring

Yuk Mentoring

Wolferine mentoring

Wolferine mentoring

Islamic Student Center IPB Copyright © 2011 | Template created by O Pregador | Powered by Blogger