Islamedia
- Tulisan ini ditujukan untuk seluruh mahasiswa,pemuda, yang masih
mempertanyakan kenapa harus mentoring ?? apa sih itu mentoring dan yang
lebih penting apa itu
manfaatnya.. atau bisa juga tulisan ini untuk para mentor yang masih
mempertanringyakan kenapa saya menjadi mentor ? apa sih urgensinya. dan
bagaimana mentoring mampu menjadi bagian dari membangun peradaban. !
kenapa harus mentoring ?
Karena
mentoring sebenarnya adalah proses untuk “akselerasi kedewasaan”.
Kedewasaan ini, sangatlah luas, bisa jadi, kedewasaan dalam memahami
Islam,kedewasaan dalam berilmu sesuai pilihan kompetensinya, kedewasaan
dalam mensikapi masalah, kedewasaan dalam memilih keputusan, bahkan
kedewasaan dalam bergaul- mengenal karakter manusia.
Kedewasaan, Kenapa ? Kenapa Bisa ? Dan Apakah Harus Dengan Mentoring ?
Ya.
Mentoring adalah sebuah grup diskusi terfokus, yang didalamnya terdapat
interaksi- relasi antar insan, ada aspek manusiawi, serta hubungan
interpersonal. Bisa jadi seseorang menjadi dewasa, tanpa mentoring,
karena aspek pembentuk kedewasaan memang banyak, bisa jadi dia anak
sulung, sebatang kara, dididik orang tua, atau memang sudah dilepas
sedari kecil. Mentoring adalah proses “percepatan kedewasaan”, karena
dengan mentoring, maka kita akan memperbesar “kapasitas berkomunitas”
kita, memahami bahwa ternyata, karakter manusia itu beragam, menangani
konflik komunikasi, hingga mampu bekerjasama walaupun terdapat perbedaan
prinsip di satu sisi.
Lalu, Kenapa Harus Mentoring Yang Isinya Materi Melulu ?
Materi
? Ya, terkadang, mentor memang tidak mampu menerjemahkan “materi” mati
menjadi “hidup”. Mentor harus paham, bahwa “mempelajari” dan “membaca”
sebuah materi adalah satu masalah, sedangkan “membumikan” dan
“mengkomunikasikan” materi kepada adik mentor, adalah masalah lain yang
berbeda, jangan disamakan. Mentoring mengandung 3 aspek, yaitu kognitif (
materi keilmuan, knowledge. Bisa jadi rasmul bayan yang kita dapat dulu
saat pertama kali liqo), afektif ( sikap, bersikap saat menyampaikan,
raut muka, bahasa tubuh, mimik wajah, ) , dan psikomotorik ( bisa jadi
saat rihlah, olahraga, intonasi). Psikologi dan suasana mentoring akan
sangat mempengaruhi adik mentor.
Mentoring, Apa Hubungannya Dengan Kesuksesan Saya ?
Apakah Mentoring Harus Bermateri Agama Islam ?
Tahukah
kamu, bahwa orang- orang yang mampu mengubah zaman, pada masa mudanya,
adalah orang- orang yang membentuk kelompok diskusi tersegmen ? Tahukah
kamu, bahwa mentoring dapat mempercepat pemahaman kita akan sebuah
disiplin ilmu ? Dan,bukan hanya Islam.Tidak percaya ? Ini beberapa
contohnya :
HOS Cokroaminoto punya 3 binaan, yaitu Sukarno ( Presiden1 RI), Semaun ( Pemimpin PKI Madiun),
dan Sekarmadji Maridjan Kartosuwiryo ( Pemimpin DI TII/ NII). Nah,
semua jadi “tokoh” kan ? Walaupun akhirnya jadi berseberangan, itu,
mungkin karena mereka pada ngebandel,mentoringnya gak selesai kali ya ?…
Jesse
Jackson, senator negro pertama AS, yang Yahudi. Salah satu binaannya
adalah Lewis “ Scooter” Libby ( Staf DEPLU AS), dan salah satu binaan
dari mentoringnya Yahudi dari Libby ini, sekarang menjabat sebagai
Presiden Bank Dunia, Paul Wolfowitz ( Pasti tahu dia kan ?)
Badiuzzaman
Said Nursi, pemimpin Harokah Islamiyah dari Turki, penentang
sekulerisme Kemal Pasha, dengan jamaahnya, Jamaah Nur, dan risalahnya, Risalah
Nuriyah, punya kader yang masih dalam mentoringnya langsung, yaitu Dr.
Necmetting Erbakan, dengan Partai Refah-nya, mantan PM Turki yang
akhirnya terjungkal oleh militer, digantikan oleh Tanshu Ciller, dan
hingga akhir hayatnya, dilarang terjun ke politik. Namun, Erbakan ini
punya 11 binaan yang dipersiapkan untuk terjun ke politik praktis, dan 2
diantaranya adalah Abdullah Gul ( Presiden Turki sekarang) dan Recep
Thayyip Erdogan ( PM Turki sekarang), yang mendapatkan amanah
kepemimpinan dengan partai baru, Partai Keadilan dan Persatuan.
Arifin Panigoro, Aburizal Bakrie, Abdul Latief,
dan Fadel Muhammad, adalah kader Golkar, yang sengaja dibentuk semenjak
masih di bangku kuliah ITB untuk mengendalikan sektor riil Indonesia,
dengan suatu saat nanti mengendalikan asosiasi dagangnya, yaitu KADIN.
Mereka terkenal dengan sebutan “Grup Gelapnyawang”, murobinya, pasti
semua kenal, Ginanjar Kartasasmita, Ketua DPD RI sekarang.
Tahu
teman satu mentoring-nya Einstein ? Ya, Schrodinger! Dan tahu nama
komunitas diskusinya ? Ya, The Royal Society, yang sudah ada semenjak
Sir Isaac Newton hingga Stephen Hawking sekarang.
Jadi Kenapa Mentoring ? Saya Butuh Jawaban Logis- Rasional- Kuantitatif !
Baik, itu pertanyaan favorit saya, saya akan berikan jawaban :
Karena dengan mentoring, maka kamu akan mengalami Akselerasi/ Percepatan Kedewasaan.
Jawaban Yang Tidak Logis, Apa Maksudnya ? Kedewasaan Apa Konkretnya ?
Konkretnya ? Baik, saya kasih contoh tersegmen :
Kedewasaan Ilmu
Jika
ingin mendapatkan akselerasi kedewasaan dalam memahami dan menerapkan
ilmu kamu di kampus, kamu harus ngementor dengan dosennya, di luar jam
kuliah. Bikin kelompok kecil dengan 1 dosen sebagai mentor di
rumahnya,jangan nunggu TA, kelamaan, keburu lulus ! Kenapa ? Karena
ruangan kuliah terlalu sempit untuk mengetahui aspek teknis- taktis dari
keilmuan kita. Jika memang benar- benar mau memiliki kemampuan berpikir
strategis ala anak S1 dan bergerak taktis- teknis ala anak D3, maka,
ajak seorang dosen untuk mentoring, curi semua ilmunya dan kamu akan
mengalami akselerasi ilmu yang jauh berlipat, kamu bisa punya kemampuan
setara doctor atau peneliti sebelum berusia 25 tahun! Luar biasa bukan
mentoring itu ?
Kedewasaan Bisnis
Maksudnya
? Ya, biasanya, orang punya ide luar biasa untuk terjun ke sektor riil,
namun bingung mulai dari mana, tidak ada modal, tidak ada jaringan,
dll. Nah, dengan mentoring bisnis ini, kamu bisa mendapatkan ilmu luar
biasa, bahwa ternyata, bisnis besar bisa dimulai dengan tanpa modal!
Bahwa jaringan itu bukan hal yang sulit! Dan, kamu bisa mendirikan
perusahaan berbasis kompetensi kuliah kamu, seperti halnya Steve Jobs,
atau Michael Dell, sebelum berusia 25 tahun ! Nah, luar biasa bukan efek
dari mentoring itu ?
Kedewasaan Psikologis
Maksudnya,
apa lagi ? Hm, menjadi jenius bukan berarti terus jadi asosial loh.
Jarang bergaul dan susah berinteraksi, seperti Steve Nash di Film A
Beautifil Mind, sampai kena Skizofrenia segala ! Sudahlah, cobalah untuk
bisa paham bahwa karakter manusia itu beragam, ada yang sensitive,
agresif, ekspansif, bahkan arogan segala! Tahu kan, biasanya orang
asosial punya kecenderungan bunuh diri
tinggi, bahkan suka gagal dalam membangun karir dan relasi. So, mau
cepet dewasa dalam menyikapi permasalahan hidup ? Yuk, mentoring.
Kedewasaan BerIslam
Ah,
kamu pasti tidak mau disebut fanatik kan ? Fanatisme berlebihan terjadi
karena dogmatis yang tanpa ada diskusi dan interpretasi. Islam tidak
seperti itu, kita diberikan kesempatan untuk bertanya seluas dan sedalam
mungkin, kita bahkan ditantang untuk membuktikan kebenaran Islam dalam Al Quran,
dan percayakah kamu, Malaikat saja bertanya ! Mempertanyakan
kepemimpinan manusia di bumi ? Dan, mereka tidak disebut Allah dengan
kurang ajar loh. So, ,mau menjadikan Islam sebagai sebuah gaya hidup
? Setelah kamu jadi peneliti, pengusaha, hingga dosen, kamu akan
kehilangan ruh dan karakter kuat manakala tidak punya prinsip yang kuat,
dan saya yakin, Islam adalah prinsip hidup yang paling nyaman dan
menyenangkan buat manusia, mau mentoring Bos ? Yuuuk……
Intinya,
dengan mentoring, kamu bakalan lebih cepat mengalami kedewasaan,
mengenali potensi kemanusiaan kamu, hingga menata hidup kamu lebih baik,
bukan Cuma buat kamu sendiri, tapi juga buat lingkungan sekitar
kamu…Asyik kan?
Nah, contoh- contoh argumen diatas, apakah bisa dipakai ? Sekedar saran ringan saja
Ridwansyah Yusuf Achmad (Kepala Gamais ITB (08/09),Presiden Keluarga Mahasiswa ITB(09/10)
3 komentar :
ayo mentoring :D
#Semangat mentoring
#semangat membina
#Semangat mentoring
#semangat membina
Posting Komentar